Friday, January 11, 2013

Ekspor Ikan Harus Cantumkan Nama Daerah Asal



TARAKAN - Hasil perikanan dan kelautan di Tarakan cukup tinggi. Ini lantaran ekspor ke luar negeri cukup besar dalam beberapa bulan, baik ikan, udang maupun kepiting. Untuk ekspor ikan, baik dalam kondisi segar maupun beku, harus menyertakan surat keterangan asal daerah pengekspor. Pasalnya, Pemerintah Kota Tarakan dalam hal ini Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) sedang melakukan pendataan jumlah ekspor ikan ke luar negeri. 
Kepala Bidang Perikanan dan Kelautan DKP Kota Tarakan, Husna Ersan Dirgantara A.Pi mengatakan, selama 2012 lalu jumlah ekspor ikan segar dan beku mengalami fluktuasi. Namun, pihak DKP mengaku kehilangan banyak data saat melakukan pembenahan sistem pendataan jumlah ekspor ikan ke luar negeri maupun antar daerah. “Jadi saat itu kami banyak mengalami kehilangan data,” aku pria yang akrab disapa Ersan ini. 




Pada 2012 lalu, pihaknya merubah sistem dengan mewajibkan kapal yang akan mengirimkan ikan hasil produksi Tarakan agar melengkapi berkas administrasi sebelum mengekspor hasil perikanan. “Sekarang kalau ke Tawau, Malaysia harus menyertakan surat keterangan asal ikan tersebut,” jelasnya. Dengan adanya sistem tersebut, lanjutnya, dianggap mampu mengetahui berapa besar ikan dari Tarakan yang berhasil di ekspor ke luar negeri. 

Sementara itu, sampai Desember 2012 lalu hasil ikan yang telah pasarkan antar pulau sebesar 1.949.470 ton ikan segar/beku. Sedangkan ikan beku/segar yang diekspor ke luar negeri tercatat sebesar 1.177.269 ton atau dengan nilai USD 2,68 juta per bulan November 2012 lalu. “Kalau yang dikirim antar daerah itu belum tahu nilainya karena nelayan ini sulit untuk dimintai nilai harganya,” katanya. 

Rata-rata, ikan yang dikirimkan ke Tawau, Malaysia mencapai 90 persen merupakan ikan jenis bandeng, kakap merah dan ikan tenggiri. “Itu untuk nelayan kecil, sedangkan untuk perusahaan besar kita belum tahu, tapi kalau yang Sahbindo itu bandeng yang dikeluarkan,” ucapnya. 

Sementara itu, ikan yang dijual antar daerah di Indonesia, rata-rata dikirim ke Surabaya. “Kalau diestimasi hanya 30 hingga 40 persen saja, jadi lebih besar ke Tawau,” terangnya. 

Besarnya penjualan ikan segar/beku ke Tawau lantaran harga jualnya yang lebih bagus dibandingkan dengan Surabaya, serta jarak tempuh juga lebih dekat. “Kalau di Tarakan, ikan bandeng dihargai Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu, di Tawau bisa mencapai Rp 20 ribu. Memang lebih besar harganya, tapi masih sesuai dengan ongkos pengiriman ke sana, namun masih ada untungnya. Tapi kalau ke Surabaya, sudah jauh jarak tempuhnya, harganya hanya Rp 15 ribu per kilogram,” ungkapnya. (cox)

Sumber    : AGUS SUGIYANTO
Terbit       : 9 Januari 2013
Informasi : pesanredaksi@gmail.com

2 komentar:

Klm said...

berapa harga ikan sunu merah,kuning dan lain2?? boleh uruskan penghantaran ke TAWAU untuk di pos ke Semenanjung Malaysia?

Klm said...

berapa harga ikan sunu merah,kuning dan lain2?? boleh uruskan penghantaran ke TAWAU untuk di pos ke Semenanjung Malaysia?